Sebuah Puisi Kebiri


KEBIRI

Gembala domba berdiri
Ditangan ia cambuk besi
Berada ia di belakang barisan
domba domba yang rapi



(KITA DIKEBIRI DIAM DIAM SILIH BERGANTI)

Diberi amunisi agar domba-domba cepat berlari
Domba-domba terus bersuara tanpa henti
Berteriak tentang Negri
Tentang dirinya sebagai perwakilan Rakyat ini
Gembala terus tertawa tanpa henti

(KITA DIKEBIRI DIAM DIAM DISODOMI)

Diajak diskusi sana sini
Domba mengangguk-angguk dan menyepakati
Tanpa tau Gembala mensiasati
Jalan ia bergermbol begitu rapi
ketika sesekali keluar dari barisan rapi
Pecut Gembala kembali menakuti

(KITA DIKEBIRI DIAM DIAM OTAK DICUCI)

Gembala dengan cabuk besi berhenti
domba lupa ia tidak lagi dikebiri
terus berjalan tanpa menoleh kesana kemari
dan tak sekalipun ia berhenti
terus hingga terjerumus dalam neraka api.


-Bogor, Januari 2017

Komentar